Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Ex-Post

Gambar
‘Nyesel’ udah hapus jejak saya sebagai ABABIL (ABG Labil) serta bukti-bukti ke 4lay-an saya pada masa-masa suram dulu. xD Padahal, waktu 2012 lalu, saat blog ini pertama kali dibuat, banyak banget postingan-postingan gaje. Mulai dari curhatan yang gak bermutu sampai puisi pun ada beberapa yang saya hapus. Seingat saya ada empat postingan yang udah saya hapus. Awalnya masih mikir-mikir mau hapus apa enggak. Tapi berhubung saya geli sama diri saya yang alay kayak apa tahu dimasa ‘jahilliyah’ kala itu, akhirnya saya memutuskan untuk menghapus empat postingan itu. Meski dipostingnya udah beberapa tahun lalu, saya masih ingat judul-judul ex-post nya. Yang pertama itu ada dua postingan di label ‘Just Writing’ disitu isinya tentang kesuraman saya sebagai jones. Disamping itu saya juga sempat menceritakan sosok gebetan yang saya incar dikala itu. Itu sih dulu keles. Sekarang mah udah bubar jalan. *ceritanyainsaf. :D Ada juga postingan di label ‘CeBan’ dilabel ini ada cerita yang be

Lagu untuk Matahari by TULUS

Gambar
The first I listened to this song, suddenly I talk to myself like this “This is my song! This is my song!” Then I screamed in my heart.   Good job Tulus! Ini lagu keren banget. Liriknya bermakna, musiknya juga bikin ceria. Sempat senyum-senyum sendiri juga pas dengar lagu ini, soalnya lagu yang berjudul “Lagu untuk Matahari” ini benar-benar bisa bikin optimis dan semangat lagi loh. *bikingreget :p Kalau saya simpulkan secara garis besar, lagu ini menyiratkan pesan bahwa kita ini adalah matahari. Iya, matahari. Kok mukanya bingung gitu? xD   Kenapa kita di umpamakan sebagai matahari? Karena, kita terlahir di dunia ini pasti punya mimpi kan? Setiap mimpi itu perlu kita wujudkan dengan tekad yang kuat. Gak usah peduli orang-orang yang meremehkan kemampuan kita. Terus jalan! Terus kuatkan tekad! Kalau perlu, sinari mereka yang pesimis itu dengan cahaya semangatmu. Singkirkan ragu, tetaplah jadi pribadi yang optimis dan penuh kehangatan laiknya matahari. Patah kad

Rengkuhan Ukhuwah

Gambar
Pernah aku merasakan kebersamaan, dimana selalu ada tawa canda serta rengkuh hangat di dalamnya. Pernah pula aku merasakan satu rasa saat aku di dekap hangat sentuhan mentari yang bersahaja. Mentari itu bersama sahabat. Sahabatku berasal dari kota yang terhangat. Ia menjadi satu wadah dalam kebersamaan yang dulu ku damba. Pernah aku dibuat kecewa, terluka, bahkan menangis saat aku mengenal kata ‘kebersamaan’ dan ‘persahabatan’. Sempat pula aku terperangkap dalam ‘kebersamaan’ yang terasa klise adanya. Nyaris aku menyerah, dan ingin berpulang saja kepada ‘sepi’. Walau ku tahu sepi kadang membuatku merasa terasing.  Biarlah aku bersama sepi, toh itu akan menjauhkanku dari hati yang tersakiti. Tapi ternyata aku salah. Aku salah karena terlalu banyak menepi. Karena jelas aku yang menyakiti diri sendiri. Hingga akhirnya waktu membuat segalanya pulih. Telah ku temukan arti kebersamaan yang sesungguhnya.  Aku menemukannya, tepat saat aku berpaling dari sepi dan menuju

Earth

Gambar
 Tak peduli kau pijakan kaki di lempeng benua apa, dibagian bumi sebelah mana. Yang ku tahu kita tinggal disatu planet yang disebut Bumi Allah. Jika bumi ini bundar, tak perlu lah kau takut kita tak akan bertemu. Karena suatu saat kita pasti akan bertemu di suatu poros pada satu titik kepastian. Jika kau lupa letak Bumi Allah sebelah mana, biar kuberi tahu. Bumi Allah tak terlalu jauh dari Merkurius, tepatnya persis ditengah-tengah, ia diapit dua planet bernama Venus dan Mars. Kita masih satu planet kan? :)

Sekedar

Gambar
Aku tetap menatap layar terpa. Karena sungguh jemari-jemari ini hanya ingin menari. Terkadang menari dengan ilusi, pernah juga menari karena adanya inspirasi. Sejuta kata yang coba ku rangkum, mewakili semua yang memang adanya. Walau terkadang tarian ini harus berhenti karena suara yang memanggilku untuk tersadar. Tersadar dalam dunia rutinitas yang menuntutku melakukan segalanya dengan tuntas. Aku masih berusaha. Tetap mencoba meluangkan waktu walau sebentar saja, dan kembali menarikan jemari pada huruf-huruf yang meneriaki kupingku sejak pagi hingga dini hari. Inilah karya sederhana, yang mencoba menggores berjuta warna. Ku lakukan ini dengan sepenuh hati. Walau hanya sekedar saja~