Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Tentang Hijab, Tentang Hijrah

Gambar
Bismillahir Rahmanir Rahim.    30 September 2013, itulah peristiwa yang saya catat pada reminder book sebagai awal hijrah saya. Proses hijrah, dimana saya mencoba menjadi diri saya yang baru walau awalnya saya tak sepenuhnya ‘mau’ Karena terus terang saya merasa malu, seiring dengan deretan pertanyaan di benak tentang ‘pantas kah?’ ‘munafik ga sih?’ Deretan pertanyaan itu terus terniang tak kala saya memutuskan diri untuk berhijab. Keinginan untuk berhijab dan beristiqomah sudah saya sematkan dalam hati sejak dulu, tepatnya saat saya duduk dibangku SMP. Padahal pada tahun 2007 saya sempat berhijab. Namun sayangnya saya tidak beristiqomah dan tidak berusaha untuk memperbaiki perilaku. Bahkan, sempat ada kejadian yang membuat saya memutuskan untuk tidak memakai hijab lagi karena kecerobohan yang saya lakukan kala itu. Kebetulan di sekolah saya ada sebuah selokan yang cukup dalam, kurang lebih kedalamannya sekitar satu meter, dan lebar selokan itu lumayan besar, ta

Hening yang Bersuara (CeBan 9)

Gambar
Aku memandanginya lagi dari sisi yang tak bisa ia lihat. Sembunyi. Itulah caraku mengaguminya. Tak ku biarkan mataku dan matanya beradu. Ku palingkan pandanganku kemana saja asal bukan kematanya. Kini, aku melihatnya lagi. Ia berjalan tegesa-gesa. Dua kantong plastik berisikan belanjaan itu, ia genggam di kedua tangannya. Dan tak lama gadis itu pun lenyap dari pandanganku. Aku terdiam lagi. Dan kembali berjalan ke arah yang berlawanan darinya.    (Sosok bayang, yang tak pernah kau sadari)                                                          ******* Langit mulai menggores rona jingga pada wajah pilonnya. Tepat pukul 15.30 WIB. Empat gadis itu berbincang-bincang ditengah kemacetan Ibu kota, dalam mobil sedan berwarna silver. Sebut saja mereka dengan nama Hening, Semi, Angin, dan Gugur. Mereka semua adalah gadis sebaya, terkecuali Semi. Semi adalah seorang gadis yang usianya hampir berkepala tiga. Namun, karena penampilannya yang modis, Semi masih terlihat sepan

Surat Undangan Stone (CeBan 8)

Gambar
  “Assalamualaikum, pak ini ada undangan.” “Waalaikumsalam, iya pak dari siapa?” “Dari pak Jalaudin RT 07, anaknya yang paling bungsu akan nikah minggu depan pak.” “Oh iya-iya pak, makasih ya pak.” Pria yang berusia sekitar limapuluh tahun itu pun pergi dan kembali berkeliling komplek untuk mengantarkan surat undangan. Pak Mulyono hanya memandangi surat undangan itu lalu kembali menyapu halaman rumah yang dipenuhi daun-daun gugur yang berwarna kuning keemasan. Sebenarnya, ini bukan undangan acara pernikahan pertama yang beliau terima pada minggu ini. Di minggu ini sudah ada lima undangan yang ia terima, belum lagi pada minggu sebelumnya, surat undangan dan permintaan para tetangga untuk memintanya menjadi panitia acara pernikahan pun selalu berdatangan sejak bulan Syawal hingga bulan Dzulhizah.  Kesibukan pun kerap kali melanda Pak Mulyono dua bulan terakhir ini. Beliau sebenarnya dengan senang hati menerima amanah dari para tetangga yang memintanya menjad