Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Tidak Tinggal (Ceban 10)

Gambar
"Lari! Cepat lari sekarang!" Hentak mu kepadaku yang sedang menatapmu keheranan. "Lari kemana?" Tanyaku singkat. "Tentu saja lari dari pikiranku, kau mengganggu ku, kau mengacaukan pikiranku." Teriakmu dengan mata yang berlinang. Lalu akhirnya aku berlari, berlari tanpa arah yang tak tahu harus ku tuju. Kau yang mengusirku agar aku tak tinggal di dalam pikiranmu. "Kau mengacaukan pikiranku", begitu katamu. Siapa pula yang mengizinkan aku tinggal dalam pikiranmu? Bukankah kamu sendiri yang menginginkannya? Sebab aku pun tak pernah mengetuk pintu di pelataranmu. Dan kini kau tetap menyalahkan kehadiranku. Kau sebut aku yang mengganggu harimu? Tentu saja, hatimu tak akan pernah ku sebut rumah karena aku tidak pernah meminta tinggal di dalamnya. Tentu saja, hatimu hanyalah tempat singgah yang tak perlu ada aku di dalamnya. Jangan kau salahkan hadirku, salahkan saja dirimu yang membiarkan aku tinggal di pikiranmu. Dan aku, tak akan perna

Aku, Kamu, dan Syukur

Gambar
A: "Kalo aku jadi dia sih aku gak mau kerja kek gitu. Kasian banget dia. Apaan. Gajinya kecil. Cuma cukup untuk beli stock gincu tujuh warna selama enam bulan, hiih, gak lepel."  B: "Aku juga gak mau. Mending kek kerja aja ya di BUMN, yang gajinya bisa gede. Kan cukup tuh ya buat investasi rumah, mobil, apa delman gitu. Padahal si C pinter ya, sayang banget kalo dia gak tertarik kerja di BUMN, tapi emang seleksi masuk di BUMN cukup berat sih sis~" Disuatu pagi A dan B tengah asik ngerumpiin si C yang baru saja berjalan melewati mereka. C, dengan gaya ciamiknya berjalan sembari melempar senyum ramah dan menyapa mereka, A dan B, yang tak lain dan tak bukan adalah emak-emak rumpita yang hobinya komentar laiknya Facebook. Mereka pun masih menatap C dari belakang yang sedang bergegas berangkat kerja. Apakah teman-teman pernah menjadi emak-emak rumpita? Maksud saya, pernahkah teman-teman ada di posisi seperti mereka? Yang gemar mengomentari hidup ora

Hobi Baru

Gambar
Holaaaa KacangMata readers :D Udah lama saya gak ngeblog, kali ini saya mau berbagi tentang hobi baru saya taraaaaaaaaa.... *boam yun boam -_- Hobi baru apakah itu? :3 Hobi ngeliatin langit senja sambil duduk manis di stasiun. Entah kenapa belakangan ini langit Bekasi selalu manis jika dipandangi. Setiap menatap langit senja, saya teringat salah satu firman Allah yang berbunyi: وَجَعَلْنَا السَّمَاءَ سَقْفًا مَحْفُوظًا ۖ وَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya. Surat Al-Anbiya Ayat 32 Betapa indahnya melihat perubahan warna pada langit senja yang semula berwarna biru keunguan, jingga keemasan, hingga warna pink merona lembut. Langit senja mengajarkan saya arti sebuah harapan, bahwa esok selalu ada hari yang akan lebih baik.  Langit senja pula yang mengajarkan saya untuk selalu optimis dan berbaik sangka kepadaN