Postingan

Tidak Tinggal (Ceban 10)

Gambar
"Lari! Cepat lari sekarang!" Hentak mu kepadaku yang sedang menatapmu keheranan. "Lari kemana?" Tanyaku singkat. "Tentu saja lari dari pikiranku, kau mengganggu ku, kau mengacaukan pikiranku." Teriakmu dengan mata yang berlinang. Lalu akhirnya aku berlari, berlari tanpa arah yang tak tahu harus ku tuju. Kau yang mengusirku agar aku tak tinggal di dalam pikiranmu. "Kau mengacaukan pikiranku", begitu katamu. Siapa pula yang mengizinkan aku tinggal dalam pikiranmu? Bukankah kamu sendiri yang menginginkannya? Sebab aku pun tak pernah mengetuk pintu di pelataranmu. Dan kini kau tetap menyalahkan kehadiranku. Kau sebut aku yang mengganggu harimu? Tentu saja, hatimu tak akan pernah ku sebut rumah karena aku tidak pernah meminta tinggal di dalamnya. Tentu saja, hatimu hanyalah tempat singgah yang tak perlu ada aku di dalamnya. Jangan kau salahkan hadirku, salahkan saja dirimu yang membiarkan aku tinggal di pikiranmu. Dan aku, tak akan perna

Aku, Kamu, dan Syukur

Gambar
A: "Kalo aku jadi dia sih aku gak mau kerja kek gitu. Kasian banget dia. Apaan. Gajinya kecil. Cuma cukup untuk beli stock gincu tujuh warna selama enam bulan, hiih, gak lepel."  B: "Aku juga gak mau. Mending kek kerja aja ya di BUMN, yang gajinya bisa gede. Kan cukup tuh ya buat investasi rumah, mobil, apa delman gitu. Padahal si C pinter ya, sayang banget kalo dia gak tertarik kerja di BUMN, tapi emang seleksi masuk di BUMN cukup berat sih sis~" Disuatu pagi A dan B tengah asik ngerumpiin si C yang baru saja berjalan melewati mereka. C, dengan gaya ciamiknya berjalan sembari melempar senyum ramah dan menyapa mereka, A dan B, yang tak lain dan tak bukan adalah emak-emak rumpita yang hobinya komentar laiknya Facebook. Mereka pun masih menatap C dari belakang yang sedang bergegas berangkat kerja. Apakah teman-teman pernah menjadi emak-emak rumpita? Maksud saya, pernahkah teman-teman ada di posisi seperti mereka? Yang gemar mengomentari hidup ora

Hobi Baru

Gambar
Holaaaa KacangMata readers :D Udah lama saya gak ngeblog, kali ini saya mau berbagi tentang hobi baru saya taraaaaaaaaa.... *boam yun boam -_- Hobi baru apakah itu? :3 Hobi ngeliatin langit senja sambil duduk manis di stasiun. Entah kenapa belakangan ini langit Bekasi selalu manis jika dipandangi. Setiap menatap langit senja, saya teringat salah satu firman Allah yang berbunyi: وَجَعَلْنَا السَّمَاءَ سَقْفًا مَحْفُوظًا ۖ وَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya. Surat Al-Anbiya Ayat 32 Betapa indahnya melihat perubahan warna pada langit senja yang semula berwarna biru keunguan, jingga keemasan, hingga warna pink merona lembut. Langit senja mengajarkan saya arti sebuah harapan, bahwa esok selalu ada hari yang akan lebih baik.  Langit senja pula yang mengajarkan saya untuk selalu optimis dan berbaik sangka kepadaN

Dalamnya Makna Lagu ‘Let Me Breathe’ – Harris J

Gambar
Dalamnya Makna Lagu ‘Let Me Breathe’ – Harris J Assalamualaikum KacangMata readers^^   Hampir setahun saya gak posting tulisan di blog ini, sempet khawatir bloggernya gak bisa dibuka karena lupa password… tapi ternyata bisa dibuka juga hehe :D Kali ini saya akan membahas makna ‘terdalam’ *halah* dari lirik lagu Harris J yang berjudul Let Me Breathe, bukan terjemahin loh ya hehe. Penyanyi muslim asal Inggris keturunan India-Irlandia ini memang cukup bikin heboh cewek-cewek Indonesia. Gak heran deh kalau cewek-cewek Indonesia (khusunya kalangan ABG, excluding me :p ) pasti jerit-jerit kalau lihat Harris J nyanyi. Secara doi punya suara merdu yang ‘menyihir’. Lagu-lagu doi juga ngingetin kita akan kebesaran Allah, mengajak kita men e ladani Rasullalah, serta berbuat baik kepada orang tua. Pokoknya lirik-lirik lagunya tuh pesen dakwah banget, bikin adeeem. Dan nilai plus plus ++   *pakebanget * pada diri Harris J ad

Apa Kabar Iman

Gambar
 Aku bertanya-tanya dalam benak, sebenarnya bagaimana wujud asli dari iman. Apakah ia berbentuk seperti dua sisi sebuah koin? Apakah bentuknya seperti kotak dadu yang memiliki jumlah mata yang berbeda pada setiap sisinya? Pernah terbayang sebelumnya bahwa bentuk iman laiknya sebuah benteng. Benteng itu begitu kokoh karena tersusun bata demi bata. Lalu sewaktu-waktu benteng itu bisa roboh karena bata-bata yang kokoh itu ternyata dihancurkan oleh pukulan hebat yang bernama “ujian”. Aku benar-benar tak tahu bentuk asli dari sebuah iman. Jika diibaratkan, apakah wujud asli dari sebuah iman adalah benar-benar seperti sebuah benteng? Aku pun perlahan mulai menyelami. Menyelami apa benar adanya iman di diri ini sudah terlihat seperti benteng yang kokoh. Jangan-jangan ia berbentuk pondasi yang nyaris runtuh. Atau mungkin wujud iman di diri ini tak ubahnya seperti tumpukan kardus-kardus yang siap runtuh diterpa badai bernama “ujian”. Aku mulai khawatir jikalau iman pada diri ini b

Resensi Buku : Imam Syafi'i (Pejuang Kebenaran)

Gambar
Resensi Buku: Imam Syafai’i Pejuang Kebenaran Author: Abdul Latip Talib Published by: PTS Litera Utama Sdn. Bhd. (742921-T), Batu Caves, Selangor, Malaysia Edisi terjemahkan pada tanggal 24 Juli 2013 diterbitkan oleh Penerbit Erlangga “… Tidakkkah kamu tahu, harimau di hutan lebih ditakuti karena diam, sedangkan anjing yang menggonggong akan dilempar dengan batu.”                                                                       Imam Syafi’i- Assalamualaikum readers KacangMata Blog^^ Dalam postingan kali ini saya akan kembali meresensi buku yang sudah saya baca. Buku ini sebenarnya sudah diterbitkan dari tahun 2010 silam, tapi sayangnya saat itu belum ada edisi terjemahan Indonesia karena buku ini memang karya dari penulis asal Malaysia, yakni pak Abdul Latip Talib. Berawal dari berburu buku di Kwitang bersama Fuji dan Tari *temansatukampus sekaligus *temansatuperjuangan. Di kala itu kami berjalan di bawah teriknya mentari.. dan ditengah hamparan guru