Explore Bandung
(photo by: Marsal @Floating Market-)
Assalamualaikum KacangMata readers,
Sebelumnya saya ingin mengucapkan bela sungkawa
atas bencana alam tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung. Doa dari mimin,
semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, dilapangkan hatinya serta
diberikan pahala sabar yang berlimpah. Semoga dibalik segala duka ini tersimpan
hikmah yang begitu besar. Aamiin
Untuk yang sedang berlibur, atau yang masih
punya plan liburan tapi masih bingung mau kemana, dipostingan kali ini, saya
akan mereview beberapa destinasi wisata
di Bandung sesuai request beberapa teman yang lalu, maaf baru sempat bikin mwehehe ^o^V
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya kalau setiap
ke Bandung ataupun Lembang selalu bersama rombongan study tour dengan menyewa
bus pariwisata, namun kali ini saya travelling ala backpacker bersama partner
menulis saya, Marsal. Oiya, kami berangkat naik kereta lalu pulang naik bus.
Sepanjang mengunjungi destinasi pariwisata kami
menggunakan go-car ataupun go-ride.
Mau tau gimana serunya liburan kami kemarin?
Let’s go, check it out?! :D
1. Alun-alun Bandung
Setelah tiba di stasiun, tepat pukul jam 6 pagi kami
pesan go-car menuju alun-alun Bandung. Saya dan Marsal mengunjungi Asia-Afrika,
Masjid Raya Bandung, serta berfoto-foto di Palestine Walk sebelum menuju ke Lembang.
Di sekitar alun-alun, saya dan Marsal mencari sarapan untuk mengisi tenaga.
Maklum, perjalanan dari luar planet terasa sangat melelahkan ulala!~
Masih di alun-alun, ditembok ini tertulis kata-kata puitis dari penulis buku "Dilan" yakni Pidi Baiq.
Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi. (Pidi Baiq)
2. Kebun Begonia
Sepanjang perjalanan dari Bandung menuju
Lembang, saya dan Marsal menuju destinasi selanjutnya yakni Kebun Begonia.
Sepanjang perjalanan saya dan Marsal tidur terlelap karena udaranya benar-benar
sejuk dan mendukung untuk bobo syantik. Driver Go-Car nya ini baikkkk banget.
Kami serasa anak-anaknya, main dijemput, sampe ditungguin malah. Wkwkwk
Karena lokasinya cukup jauh yakni di Jl. Raya
Maribaya, akhirnya driver go-car, sebut saja Bapak Jack Chan (karena emang
mukanya mirip), menawarkan diri untuk jemput kami setelah puas bermain di kebun
bunga Begonia ini selama 2 jam soalnya khawatir tidak ada go-car lainnya yang
bisa pick up di Jl. Raya Maribaya ini. Dan kebetulan juga si Bapak mau
berkunjung ke rumah saudaranya disekitar Lembang. Jadi sepanjang kami
mengunjungi spot destinasi lainnya, Alhamdulillah Bapak Jack Chan dengan senang
hati mengantarkan kami.
Untuk tiket masuknya sendiri yakni
Rp.15.000/orang (usia 2 tahun keatas dikenakan biaya tiket masuk) dan kalau
yang mau Prewed disini bisa banget dengan harga Rp. 350.000/2 jam
Ini beberapa koleksi flora nan syantik-syantik di Kebun Begonia.
Ini beberapa koleksi flora nan syantik-syantik di Kebun Begonia.
Ini dia yang paling seruu, The Lodge Maribaya,
lokasinya tidak jauh dari Kebon Begonia, tinggal lurus menanjak menuju puncak.
Beberapa wahana keren untuk berfoto yakni balon udara, paralayang, Sky Bike,
Sky Swing, Sky Tree, Bamboo Sky ada di disini, dan viewnya bagus banget dan
kece badai. Untuk tiket masuknya ada dua pilihan, yakni yang Rp. 30.000 dan
Rp.45.000, kedua tiket tersebut sudah termasuk voucher minum gratis serta
vocher potongan makan sebesar Rp.10.000
Bedanya, kalau yang Rp.45.000 sudah termasuk
fairy garden (untuk edukasi anak-anak seputar jenis-jenis tumbuhan dll). Tapi
saya beli tiket yang regular yang tidak termasuk ke fairy garden.
Dari semua wahana foto yang ada, saya dan Marsal
pilih Sky Bike karena terasa lebih greget. Untuk mencoba wahana sky bike
pengunjung dikenakan tiket wahana sebesar Rp. 20.000 serta kalau mau ambil
foto, dikenakan biaya sebesar Rp.10.000 (tidak dicetak, hanya dipindahkan ke
handphone saja melalui kabel data). Oiya, untuk parkir kendaraan pribadi juga
dikenakan Rp.15.000 (sama seperti di Kebun Begonia).
Di jalan Raya Maribaya ini memang dipenuhi
banyak tempat pariwisata yang kece. Rasanya pengen banget bisa kunjungi
semuanya, tapi waktu dan kondisi tidak memungkinkan karena sore sebelum magrib
kami harus segera sampai dipenginapan untuk check in di Tibrae Syariah Hotel,
lokasinya ada di Jl.Buniasih tidak terlalu jauh dari spot-spot wisata yang kami
kunjungi.
Selesai main seharian, kami pun mampir ke
Floating Market yang ada di jalan Grand Hotel (Pasar Apung) untuk mengisi
kelavaran yang melanda :v
Di floating market ini tersedia aneka macam
kuliner seperti sate kelinci,Gado-gado, bihun goreng, jajanan (cimol, es pisang
ijo, gulali, sosi bakar, seblak, dll) sampai ada makanan ala-ala Jejepangan.
Sistem bayar makanan disini menggunakan koin yang bisa dibeli dikasir. Gak cuma
bisa mengisi perut, di Floating Market juga kita bisa menyewa perahu untuk
menikmati semilir angin sore di danau, kasih makan ikan koi, kasih makan bebek, sampai nyewa kostum ala
Jepang atau Korea serta beli oleh-oleh khas Lembang.
Dihari kedua selama di Lembang, saya dan Marsal
pun check out dari Tibrae Homestay Syariah sekitar pukul 10 pagi. Destinasi
yang kami kunjungi adalah Taman Tahura, yakni hutan raya Bandung dimana tujuan
utama kami adalah ke penangkaran rusa.
Dan ini adalah saat-saat paling mendebarkan
dimana aku harus bertemu dengan dikau,
duhai monyet :v
Sebenarnya, ini kali kedua saya ke Taman Tahura,
waktu zaman perpisahan SMA di tahun 2012, saya mengunjungi Taman Tahura ini,
beberapa spot kala itu yang saya dan teman-teman kunjungi adalah goa Belanda,
goa Jepang, dan seingat saya sempat ada yang out bound kalau saya tidak salah
ingat :v
Berbeda untuk kunjungan saya yang kedua ditahun
2018 ini. Sepanjang perjalanan, saya cuma bisa ketar-ketir tidak tenang,
teriak-teriak setiap ada monyet, lari-lari, keringat dingin… stop… stop… gak
lebeh gitu juga sih, tapi emang iya huft :’) Kalo kata Marsal mah harus ada
sacrifice untuk melihat rusa.
Yang jelas saya megang batu dan tongkat
sepanjang perjalanan karena sudah diperingatkan oleh mas-mas yang sepertinya
habis selesai jogging untuk berhati-hati ada “monyet galak”. Oiya untuk tiket masuk perorangan adalah Rp.15.000
Selesai dari Tahura, kami pun segera bergegas
menuju terminal untuk pulang ke planet Bekasi, hmmm pake tercinta gak nih? :3
Rasa cape, serta takut (sama monyet) pun
terbayar sudah selama dua hari liburan di Bandung. Hal yang paling kami syukuri
adalah, cuaca di Bandung selama kami berlibur sangat mendukung untuk piknik
karena tidak hujan dan langit begitu cerahnya (seperti masa depan, aamiin :v)
Sampai disini dulu review explore Bandungnya ya
guys, dan selamat berlibur bersama keluarga ataupun teman-teman, jangan lupa untuk senantiasa selalu berdoa agar selalu dalam lindunganNya dimanapun kalian berada, see you to the next post :D
Thank you for reading^^
Komentar
Posting Komentar