Apa Kabar Iman
Aku bertanya-tanya dalam
benak, sebenarnya bagaimana wujud asli dari iman. Apakah ia berbentuk seperti
dua sisi sebuah koin? Apakah bentuknya seperti kotak dadu yang memiliki jumlah
mata yang berbeda pada setiap sisinya?
Pernah terbayang sebelumnya
bahwa bentuk iman laiknya sebuah benteng. Benteng itu begitu kokoh karena
tersusun bata demi bata. Lalu sewaktu-waktu benteng itu bisa roboh karena
bata-bata yang kokoh itu ternyata dihancurkan oleh pukulan hebat yang bernama “ujian”.
Aku benar-benar tak tahu bentuk asli dari sebuah iman. Jika diibaratkan, apakah
wujud asli dari sebuah iman adalah benar-benar seperti sebuah benteng?
Aku pun perlahan mulai
menyelami. Menyelami apa benar adanya iman di diri ini sudah terlihat seperti
benteng yang kokoh. Jangan-jangan ia berbentuk pondasi yang nyaris runtuh. Atau
mungkin wujud iman di diri ini tak ubahnya seperti tumpukan kardus-kardus yang
siap runtuh diterpa badai bernama “ujian”.
Aku mulai khawatir jikalau
iman pada diri ini benar-benar seperti tumpukan kardus yang lemah itu. Aku mulai
khawatir iman ini segera runtuh, atau mungkin terjatuh. Lalu, kepada siapa lagi
aku harus meminta agar benteng imanku kokoh jika bukan kepada Engkau?
Bukankah aku manusia yang
Engkau fitrahi untuk terus berharap dan mengadukan kesusahanku kepada Mu?
Ku mohon… ku mohon pada Mu.
Jadikanlah tumpukan kardus-kardus ini menjadi lebih kuat dan hebat. Jadikanlah
pondasi yang tak kuat ini berubah menjadi sebuah benteng kokoh yang ku damba.
Jika iman ini hampir saja runtuh, ku mohon pada Mu, pegangilah… pegangilah iman
ini supaya tetap berdiri tegap. Bantulah aku tuk enyahkan segala lemah yang
bersemayam di jiwa. Dan bantulah aku agar tiada satu pun badai ujian yang mampu
merobohkan pertahanan benteng iman ini.
Komentar
Posting Komentar