Jeram Menari di Akhir Januari


j


 Ga akan pernah lupa sama pengalaman yang satu ini. Kenang-kenangan saat ngegalau terus main lempar2'an batu sungai di Desa Bojong Koneng, yup! tepatnya di sentul brohh :D ..yang deket sirkuit, terus masuk tol, terus lewatin jalan lah pokoknya. Soalnya saya lupa jalan kesana persisnya kaya gimana.
 Maklum saking banyaknya transit dari bus, mobil 3/4, terus angkot, abis itu ojek.. sampe lupa naik angkot nomer berapa juga xD wkwkwk *Koplak





Berawal dari libur akhir semester pas bulan Januari, sebenernya selesai UAS saya ga langsung liburan dan bersenang-senang.. soalnya mau keluar2 pun jadi ga tenang.. karena di stasiun TV mana-mana nayangin Jakarta kebanjiran, gledek sana gledek sini, dan curah hujan yang lumayan tinggi :D nih monggoh di cek dulu banjirnya  https://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_Jakarta_2013


 Tapi karena rasa gundah gulana, uring2'an, serta kemrungsung ga jelas karena merasa bosan di rumah..akhirnya saya memutuskan tetap berpetualang walau badai, ombak, tsunami menerjang. Untungnya Ayahanda dan Bunda mengizinkan. *Lebayy Lu (-_-)"

Berakomodasikan transportasi masal dan bekal seadaanya.. Saya dan Billa (teman yang menemani perjalanan sampai ke Sentul) nekat pergi ke Curug Sentul walaupun awalnya kita ga tau cara sampai kesana itu kaya gimana --" tapiiiii.. dengan berpedoman nanya2 orang di jalan, nanya penjual gorengan, sampe nanya sama rumput yang bergoyangg.. Syukur Alhamdulilah kita sampai tujuan dengan selamat tanpa kesasar :3


Di perjalanan pun banyak kejadian yang cukup buat kita berdua  ngakakk terus :D
Walau umur saya 18th tapi banyak yang ngira saya anak SMP, mungkin karena faktor tinggi badan saya semeter semampai (Semeter tidak sampai).. makanya sampe ada ibu-ibu yang nyangkain saya dan Billa itu anak yg mau kabur dari rumah xD ..kebetulan, temen saya yang bernama Billa itu umurnya sekitar 3 tahun dibawah saya. Pas kita mau berangkat ke Sentul, kita sempet bingung mau naik bus apa.. terus kita tanya Bapak2 petugas DisHub.. terus bapaknya malah tanya balik.. "Kalian mau ngapain neng ke Sentul? mau nanem singkong apa mau nonton balap mobil? " *Jiaaaaahhh
Udah gitu waktu kita nyewa ojek untuk memasuki desa Bojong Koneng.. abang ojeknya pun semprull abis xD
Nama tukang ojeknya Acong. Kita sempet minta nomer abang Acong ini karena tadinya kita minta di jemput kalo udah selesai main di air terjun. Tapi ujung2 nya karena demiiii kehematann.. kita merelakan jalan kaki saat ingin keluar dari desa Bojong Koneng tersebut. Walau ujung2 nya kita naik ojek lainnya karena tuh abang ojek ributt banget mau anterin kita. Sebenernya saya sama Billa sampe Curug jam satu, tapi jam 3 kita udah meninggalkan curug karena sempet dibuat risih sama abang2 yang nawarin jasa foto.. yang terus-terusan ngikutin kita. Alhasil kita ngerasa kurang nyaman untuk berlama-lama disitu.. dan lagipula kita juga takut kemaleman sampai di Jakarta. 

Sampai bertemu Jeram berkabut pelangi, entah kapan aku bisa lagi datang kemari.. kini atau nanti.. tetaplah setia untuk menanti..<3 :))) _30 Januari 2013_

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dalamnya Makna Lagu ‘Let Me Breathe’ – Harris J

Gambar
Dalamnya Makna Lagu ‘Let Me Breathe’ – Harris J Assalamualaikum KacangMata readers^^   Hampir setahun saya gak posting tulisan di blog ini, sempet khawatir bloggernya gak bisa dibuka karena lupa password… tapi ternyata bisa dibuka juga hehe :D Kali ini saya akan membahas makna ‘terdalam’ *halah* dari lirik lagu Harris J yang berjudul Let Me Breathe, bukan terjemahin loh ya hehe. Penyanyi muslim asal Inggris keturunan India-Irlandia ini memang cukup bikin heboh cewek-cewek Indonesia. Gak heran deh kalau cewek-cewek Indonesia (khusunya kalangan ABG, excluding me :p ) pasti jerit-jerit kalau lihat Harris J nyanyi. Secara doi punya suara merdu yang ‘menyihir’. Lagu-lagu doi juga ngingetin kita akan kebesaran Allah, mengajak kita men e ladani Rasullalah, serta berbuat baik kepada orang tua. Pokoknya lirik-lirik lagunya tuh pesen dakwah banget, bikin adeeem. Dan nilai plus plus ++   *pakebanget * pada diri Harris J ad
Baca selengkapnya

Resensi Buku : Imam Syafi'i (Pejuang Kebenaran)

Gambar
Resensi Buku: Imam Syafai’i Pejuang Kebenaran Author: Abdul Latip Talib Published by: PTS Litera Utama Sdn. Bhd. (742921-T), Batu Caves, Selangor, Malaysia Edisi terjemahkan pada tanggal 24 Juli 2013 diterbitkan oleh Penerbit Erlangga “… Tidakkkah kamu tahu, harimau di hutan lebih ditakuti karena diam, sedangkan anjing yang menggonggong akan dilempar dengan batu.”                                                                       Imam Syafi’i- Assalamualaikum readers KacangMata Blog^^ Dalam postingan kali ini saya akan kembali meresensi buku yang sudah saya baca. Buku ini sebenarnya sudah diterbitkan dari tahun 2010 silam, tapi sayangnya saat itu belum ada edisi terjemahan Indonesia karena buku ini memang karya dari penulis asal Malaysia, yakni pak Abdul Latip Talib. Berawal dari berburu buku di Kwitang bersama Fuji dan Tari *temansatukampus sekaligus *temansatuperjuangan. Di kala itu kami berjalan di bawah teriknya mentari.. dan ditengah hamparan guru
Baca selengkapnya

Musafir dan Si fakir ilmu

Gambar
Aku mendengar cerita tentang seorang musafir,  Ia berkelana sedang dirinya terasing,  Jauh… jauh ia melangkahkan kaki, Menapaki segala penjuru negeri, menjelajahi Bumi Allah, Aku menerka apa yang ia cari, Mungkin ia mencari puing-puing perak dan intan permata, Atau ia ingin menemui naga, lalu nekat membangunkannya dari tidur panjang di laut rahasia? Ah, apa yang sedang ku terka? Hingga akhirnya ku tahu bahwa musafir itu berkelana untuk mencari sesuatu yang megah dan berharga dari sekedar intan berlian, Ku dengar harta yang ia cari bernama ‘ilmu’ Tubuhku gemetar sedang akal ku hilang sebentar, Ku tahan panasnya mata ketika linang ingin berjatuhan, Ku benamkan diriku pada lamunan munajat, Apa yang sebenarnya aku cari selama nadi berdenyut? Dunia… lagi lagi dunia… Dunia dengan segala paket kesenangan dan kaduluarsa kefanaannya, Kini aku hilang pijak saat mendengar ilmu adalah harta, Sungguh, aku jatuh hati dengan musafir si haus ilmu itu, Ia b
Baca selengkapnya