Musafir dan Si fakir ilmu
Jauh… jauh ia melangkahkan
kaki,
Menapaki segala penjuru
negeri, menjelajahi Bumi Allah,
Aku menerka apa yang ia
cari,
Mungkin ia mencari
puing-puing perak dan intan permata,
Atau ia ingin menemui naga,
lalu nekat membangunkannya dari tidur panjang di laut rahasia?
Ah, apa yang sedang ku
terka?
Hingga akhirnya ku tahu
bahwa musafir itu berkelana untuk mencari sesuatu yang megah dan berharga dari
sekedar intan berlian,
Ku dengar harta yang ia cari
bernama ‘ilmu’
Tubuhku gemetar sedang akal
ku hilang sebentar,
Ku tahan panasnya mata
ketika linang ingin berjatuhan,
Ku benamkan diriku pada
lamunan munajat,
Apa yang sebenarnya aku cari
selama nadi berdenyut?
Dunia… lagi lagi dunia…
Dunia dengan segala paket
kesenangan dan kaduluarsa kefanaannya,
Kini aku hilang pijak saat
mendengar ilmu adalah harta,
Sungguh, aku jatuh hati
dengan musafir si haus ilmu itu,
Ia berkelana ketika
dahaganya merasakan haus akan ilmu,
Sedang aku disini, begitu merintih
pilu karena begitu fakir akan ilmu,
Apalah arti ku hidup di
dunia jika tak satu pun ilmu yang bisa ku cerna,
Sungguh, ku khawatirkan
jasad di liang lahat,
Apa yang ku jawab jika
malaikat bertanya ilmu apa yang telah ku dapat dan ku amal?
Sungguh, ku tak siap
menangisi nasib karena kefakiran ilmu ini.
Ya Rabbi... aku memang bukan Imam Syafi'i, bukan Imam Muslim, bukan pula An Nawawi, apalagi Bukhari,
Aku hanyalah hambaMu, si fakir ilmu, yang baru terbangun dari tidur panjang,
Dan kini meminta segala kemurahanMu untuk memberikan ku ilmu yang bermanfaat.
Y~
Ya Rabbi... aku memang bukan Imam Syafi'i, bukan Imam Muslim, bukan pula An Nawawi, apalagi Bukhari,
Aku hanyalah hambaMu, si fakir ilmu, yang baru terbangun dari tidur panjang,
Dan kini meminta segala kemurahanMu untuk memberikan ku ilmu yang bermanfaat.
Y~
Ijin share.syukron
BalasHapusafwan
BalasHapusAfwan. Ana ijin share y. Syukron ☺
BalasHapusAssalamualaikum
BalasHapusAfwan, ana izin reposting ya ^^ syukron
Ijin share 🙏
BalasHapus