Rengkuhan Ukhuwah
Pernah aku merasakan kebersamaan, dimana selalu ada tawa canda serta rengkuh hangat di dalamnya. Pernah pula aku merasakan satu rasa saat aku di dekap hangat sentuhan mentari yang bersahaja. Mentari itu bersama sahabat. Sahabatku berasal dari kota yang terhangat. Ia menjadi satu wadah dalam kebersamaan yang dulu ku damba. Pernah aku dibuat kecewa, terluka, bahkan menangis saat aku mengenal kata ‘kebersamaan’ dan ‘persahabatan’. Sempat pula aku terperangkap dalam ‘kebersamaan’ yang terasa klise adanya. Nyaris aku menyerah, dan ingin berpulang saja kepada ‘sepi’. Walau ku tahu sepi kadang membuatku merasa terasing. Biarlah aku bersama sepi, toh itu akan menjauhkanku dari hati yang tersakiti. Tapi ternyata aku salah. Aku salah karena terlalu banyak menepi. Karena jelas aku yang menyakiti diri sendiri. Hingga akhirnya waktu membuat segalanya pulih. Telah ku temukan arti kebersamaan yang sesungguhnya. Aku menemukannya, tepat saat aku berpaling dari sepi dan menuju