Gadis yang Berbenah (Part 3)
Oh iya, ada cerita yang terlewat.
Gadis itupun mulai menyukai puisi-puisi yang dibuat oleh lelaki itu lewat postingan dunia maya, bahkan ia
menyalin ulang puisi itu dibuku catatan yang selalu ia bawa kemana-mana. Namun
pada akhirnya puisi lelaki yang ia catat dibukunya itu malah ia robek-robek dan
ia hanyutkan disebuah sungai. Aku tak tahu mengapa ia melakukan itu. Tapi
sepertinya gadis itu mulai menyadari bahwa perasaannya kepada lelaki itu adalah
salah, ya, walau sebenarnya itu adalah fitrah. Karena sebenarnya gadis itu
pernah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak mencintai siapa-siapa, walau pada
akhirnya ia mengingkari janjinya sendiri. Gadis itu sebenarnya hanya
ingin cinta yang halal. Karena pada akhirnya menyukai seseorang yang bukan
siapa-siapa hanya membuat hati tersesat.
Beberapa kali lelaki lain datang
dikehidupan gadis itu, entah hanya yang sekedar ‘modus’ sampai ada yang mau ‘serius’
membangun masa depan bersamanya. Namun entah mengapa hati sang gadis tak pernah
ingin menyambutnya. Istikharah yang ia jalani pun menemukan jawaban. Ya,
jawaban untuk benar-benar mantap untuk tidak menjalani proses dengan lelaki yang
menawarkan harapan masa depan kepadanya.
Aku pun bingung mengapa gadis itu
belum bisa menerima lelaki lain dihatinya. Hingga pada akhirnya aku
bertanya-tanya : Atau jangan-jangan gadis
itu memang sedang terjebak dengan perasaannya sendiri? Atau jangan-jangan gadis
itu baru menyadari bahwa lelaki yang ia temui di tahun 2013 itu tanpa sadar
sudah memasuki ruang dihatinya? Ah, bukankah gadis itu tidak pernah
mengizinkan siapapun masuk di ruang hatinya kecuali jika hanya ingin bersinggah
dipelataran?
Sudah kuduga, gadis itu sudah
membiarkan lelaki itu bertamasya dengan asyik dihatinya, sehingga ia tidak bisa
menerima sosok lain lagi dihatinya selain lelaki itu. Kenapa aku jadi kesal
dengan gadis itu ya? Entah mengapa aku merasa gadis itu jadi lebih mirip badut
karena membiarkan hatinya menjadi tempat tamasya.
Aku rasa sebenarnya gadis itu
hanya perlu berbenah diri. Berbenah diri dengan cepat! Karena jika ini dibiarkan
berlarut-larut, maka hatinya sudah tidak akan bisa lagi menilai dengan jernih,
karena terlanjut terjebak dengan intuisi konyolnya itu. Aku rasa ia hanya perlu meluruskan niat dan hati semata-mata hanya untukNya.
“Aku ingin berbenah diri
secepatnya, aku akan belajar melupakannya walau mungkin tak akan semudah itu.
Tapi aku yakin aku bisa, karena hanya Allah yang bisa membolak-balikan hati,” tegas
gadis itu.
Ada beberapa tempat yang pada
akhirnya juga perlu dihindari untuk sementara waktu, atau bahkan terlarang untuk didatangi oleh gadis itu, seperti
gedung pertunjukan dan ruang kenangan. Hingga sepatu warna coklat miliknya yang
sama persis dengan lelaki itu pun ia buang sama seperti usahanya untuk membuang
kenangan. Karena sungguh gadis itu hanya ingin berbenah diri untuk masa depan
yang lebih baik. Entah bagaimana nanti kelanjutan kisah tentang gadis itu, yang
jelas memang belum ada kata ‘akhir’ untuk kisahnya.
Dan saat aku membuka mata, aku
melihat gadis itu meninggalkan catatan di ruang hatinya, yang sebenarnya akupun bingung ia berbicara kepada hatinya atau kepada pikirannya (?).
Ceban End~ Thank you for reading^^
Komentar
Posting Komentar