Kutukan Ruang Air Garam (CeBan 6)
Malam itu udara dingin kian merasuk. Dinginnya mulai menusuk-nusuk kelangkang bahkan merasuk sampai ke lunas. Angin darat yang bertiup dari darat ke laut setiap malam memang selalu berhasil membuat tulang merasa nyeri akan sapaannya. Nampak dari kejauhan, berdiri sebuah mercusuar dengan gagahnya. Tinggi mercusuar itu sekitar lima belas meter. Mercusuar tersebut adalah bangunan peninggalan Jepang pada masa penjajahan saat itu. Memang sudah tak berfungsi lagi. Mercusuar yang dibangun di pulau kecil itu dahulu digunakan oleh pemerintah kolonial Jepang untuk mengintai kapal-kapal penumpang yang melewati pulau itu. Berbeda dengan sekarang, pulau yang dahulu menjadi markas kolonial Jepang berabad-abad yang lalu kini berubah menjadi pulau tak berpenghuni yang menyimpan sejuta misteri. Perlahan, lantunan biola mulai terdengar dengan merdunya. Siapa sangka ternyata di puncak mercusuar itu terdapat gadis yang tertidur lelap. Tertidur lelap tanpa menyadari betapa terasingnya ia